TIPS BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG TUA

TIPS BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG TUA 

Pernahkah kamu mengalami kesulitan ketika mau mengungkapkan sesuatu kepada kedua orang tuamu ? Atau pernahkah kamu merasakan orang tua kamu gak mengerti keinginanmu ? Apakah kamu pernah bertengkar dengan orang tuamu karena kamu merasa orang tuamu gak mengerti perasaanmu ?. Sehingga kamu merasa bingung, mau bohong salah, jujur maalah dimarahin. Akhirnya kamu merasa begitu kesal sama orang tuamu. Usia remaja merupakan usia yang serba tanggung. Dibilang anak-anak jelas bukan, dibilang dewasa belum juga. Di usia ini, kamu pasti tidak mau dibilang anak kecil, kamu ingin keberadaan kamu, ide dan pemikiran kamu dihargai. Kamu paling tidak mau dikatakan “Kamu tidak boleh” atau “Jangan melakukan ini” tanpa penjelasan yang masuk akal. Inginnya kamu merasa bebas karena merasa sudah dewasa dan bisa menentukan sendiri keinginanmu. Pada dasarnya orang tuapun menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Namun memang tidak semua orang tua bisa mendengarkan, menghargai dan memahami perasaan anak-anaknya. Hal ini bisa jadi karena orang tua didik secara otoriter saat dia masih muda, dan akhirnya dia mendidik kamu seperti itu pula. Dan akhirnya itu juga demi kebaikan kita karena pada dasarnya orang tua sering khawatir dan cemas sesuatu terjadi pada anaknya. Terus sekarang bagaimana supaya orang tua kita mau mengerti maksud dan tujuan kita ? Dan ini sebetulnya ini bukan termasuk perkara yang sulit akan tetapi tidak pula mudah. Tetapi ingat, selagi niat kamu baik, aktivitas kamu positif, menjalin hubungan yang baik pula dengan orang tua dan bisa menjaga kepercayaan mereka, menaklukan hati orang tua bukan perkara sulit ko. Berikut ini cara komunikasi agar orang tua bisa memahami dan mendengarkan perasaan kita : 
1. Pahami Perasaan Orang tuamu Pahami perasaan orang tuamu sekalipun kamu sebel diomelin terus sepanjang hari, tujuannya adalah untuk kebaikan dan masa depanmu sendiri. Orang tua sudah dewasa dan punya pemikiran tertentu, pahami pikiran mereka, maka kamu akan tahu maksud dan tujuan mereka.

2. Cari waktu yang tepat dan lihat situasi serta kondisi mereka
Sebelum kamu menyampaikan uneg-uneg kamu, lihat dulu situasi dan kondisi mereka. Apa mereka lagi senang ? Santai ? Atau lagi pusing karena beban pekerjaan dikantor atau di rumah tangga ? Jika mereka lagi lelah dan stress, lebih baik kamu menghindari sesaat. Tunggu jika ortu mulai merasa rileks, jangan menambah beban mereka.
3. Lakukan kegiatan yang bisa dilakukan bersama
Kamu bisa melakukan kegiatan bersama seperti makan bersama keluarga kemudian mulailah perbicangan ringan, sebelum menyampaikan maksud dan tujuanmu.
4. Sampaikan dengan nada yang baik
Niat baik kalau disampaikan secara memaksa atau mendesak, dengan nada keras tentunya berbeda jika disampaikan dengan nada lembut. Nah, cobalah sampaikan niat kamu dengan kata-kata dan nada yang halus. Jangan menyinggung perasaab mereka.
5. Dengarkan mereka
Apapun reaksi mereka, jangan terpancing emosi. Coba dengar pendapat mereka, hargai pendapat mereka juga. Jika ingin menyela, tunggu sampai mereka selesai berbicara.
6. Yakinkan mereka bahwa kamu bisa dipercaya
Setelah itu apa tindakanmu ? Kamu memilih aktivitas yang dapat membantu mengembangkan potensimu, jadi butktikan kepada orang tua bahwa pilihanmu tidak salah dan yakinkan kamu benar-benar bisa menjaga kepercayaay mereka. Jangan lupa belajar dan tetap menjaga diri dari pergaulan negatif.

Sumber : www.mjeducation.com

Inspirational Quotes

“Bagi yang serius ingin memperbaiki diri pasti akan selalu senang dan bersyukur ketika mendapatkan kritik, saran dan koreksi dari orang lain”

“Semuanya akan lebih mudah jika kita menerima apa yang terjadi pada diri kita dan ikhlas serta melihat ke depan apa yang bisa kita wujudkan di masa depan”

0 komentar:

MENGENAL GAYA BELAJAR


Mengenal Gaya Belajar
Oleh Muhammad Sidiq Permana, S.Pd, CHt
 

Sun Tzu’s The Art of War
Kalau kamu “tahu musuhmu” dan “tahu diri sendiri” maka kamu pasti memenangi peperangan.
Kalau kamu “tidak tahu musuhmu” tetapi “tahu diri sendiri” maka di setiap memenangi perang, selalu ada kekalahan menyertai
Kalau kamu “tidak tahu musuh” dan “tidak tahu diri” maka kekalahan adalah suatu hal yang pasti.




Batang otak memiliki kesamaan struktur dengan otak reptil, bagian otak ini bertanggungjawab atas fungsi-fungsi motorik-sensorik-pengetahuan fisik yang berasal dari panca indra. Perilaku yang dikembangkan bagian ini adalah perilaku untuk mempertahankan hidup, dorongan untuk mempertahankan spesies. Disekeliling batang otak terdapat sistem limbik yang sangat kompleks dan luas. Sistem ini berada di bagian tengah otak manusia. Fungsinya bersifat emosional dan kognitif yaitu menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan, memori dan kemampuan belajar.
Selain itu sistem ini mengatur bioritme tubuh seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah,jantung, gairah seksual, temperatur, kimia tubuh, metabolisme dan sistem kekebalan. Sistem limbik adalah panel kontrol dalam penggunaan informasi dari indra penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh, perabaan, penciuman sebagai input yang kemudian informasi ini disampaikan ke pemikir dalam otak yaitu neokorteks. Neokorteks terbungkus di sekitar sisi sistem limbik, yang merupkan 80% dari seluruh materi otak.  Bagian ini merupakan tempat bersemayamnya pusat kecerdasan manusia. Bagian inilah yang mengatur pesan-pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran dan sensasi tubuh manusia. Proses yang berasal dari pengaturan ini adalah penalaran, berpikir intelektual, pembuatan keputusan, perilaku normal, bahasa, kendali motorik sadar, dan gagasan non verbal.

Dalam neokorteks ini pula kecerdasan yang lebih tinggi berada, diantaranya adalah : kecerdasan linguistik, matematika, spasial/visual, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal, intrapersonal dan intuisi.

Karakteristik Cara Belajar
Berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola dan menyampaikan informasi, maka cara belajar individu dapat dibagi dalam 3 (tiga) kategori. Ketiga kategori tersebut adalah cara belajar visual, auditorial dan kinestetik yang ditandai dengan ciri-ciri perilaku tertentu. Pengkategorian ini tidak berarti bahwa individu hanya yang memiliki salah satu karakteristik cara belajar tertentu sehingga tidak memiliki karakteristik cara belajar yang lain. Pengkategorian ini hanya merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga jika ia mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam belajar maka akan memudahkannya untuk menyerap pelajaran. Dengan kata lain jika sang individu menemukan metode belajar yang sesuai dengan karakteristik cara belajar dirinya maka akan cepat ia menjadi "pintar" sehingga kursus-kursus atau pun les private secara intensif mungkin tidak diperlukan lagi. Adapun ciri-ciri perilaku individu dengan karakteristik cara belajar seperti disebutkan diatas, menurut DePorter & Hernacki (2001), adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Visual
Individu yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut:
· rapi dan teratur
· berbicara dengan cepat
· mampu membuat rencana jangka pendek dengan baik
· teliti dan rinci
· mementingkan penampilan
· lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar
· mengingat sesuatu berdasarkan asosiasi visual
· memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik
· biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik ketika sedang belajar


· sulit menerima instruksi verbal (oleh karena itu seringkali ia minta instruksi secara tertulis)
· merupakan pembaca yang cepat dan tekun
· lebih suka membaca daripada dibacakan
· dalam memberikan respon terhadap segala sesuatu, ia selalu bersikap waspada, membutuhkan penjelasan menyeluruh tentang tujuan dan berbagai hal lain yang berkaitan.
· jika sedang berbicara di telpon ia suka membuat coretan-coretan tanpa arti selama berbicara lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
· sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat "ya" atau "tidak'
· lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berpidato/berceramah
· lebih tertarik pada bidang seni (lukis, pahat, gambar) daripada musik
· seringkali tahu apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai menuliskan dalam kata-kata

2. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Auditorial
Individu yang memiliki kemampuan belajar auditorial yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut:
· sering berbicara sendiri ketika sedang bekerja
· mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik
· lebih senang mendengarkan (dibacakan) daripada membaca
· jika membaca maka lebih senang membaca dengan suara keras
· dapat mengulangi atau menirukan nada, irama dan warna suara
· mengalami kesulitan untuk menuliskan sesuatu, tetapi sangat pandai dalam bercerita
· berbicara dalam irama yang terpola dengan baik
· berbicara dengan sangat fasih
· lebih menyukai seni musik dibandingkan seni yang lainnya
· belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
· senang berbicara, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu secara panjang lebar
· mengalami kesulitan jika harus dihadapkan pada tugas-tugas yang berhubungan dengan visualisasi
· lebih pandai mengeja atau mengucapkan kata-kata dengan keras daripada menuliskannya
· lebih suka humor atau gurauan lisan daripada membaca buku humor/komik

3. Karakteristik Perilaku Individu dengan Cara Belajar Kinestetik
Individu yang memiliki kemampuan belajar kinestetik yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut:
· berbicara dengan perlahan
· menanggapi perhatian fisik
· menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka
· berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain
· banyak gerak fisik
· memiliki perkembangan otot yang baik
· belajar melalui praktek langsung atau manipulasi
· menghafalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung
· menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika sedang membaca
· banyak menggunakan bahasa tubuh (non verbal)
· tidak dapat duduk diam di suatu tempat untuk waktu yang lama
· sulit membaca peta kecuali ia memang pernah ke tempat tersebut
· menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
· pada umumnya tulisannya jelek
· menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan (secara fisik)
· ingin melakukan segala sesuatu
Dengan mempertimbangkan dan melihat cara belajar apa yang paling menonjol dari diri sendiri maka siswa diharapkan dapat memilih metode belajar yang sesuai dengan karakter belajarnya. 


Bagi para siswa yang mengalami kesulitan belajar, cobalah untuk mulai merenungkan dan mengingat-ingat kembali apa karakteristik belajar anda yang paling efektif. Setelah itu cobalah untuk membuat rencana atau persiapan yang merupakan kiat belajar anda sehingga dapat mendukung agar kemampuan tersebut dapat terus dikembangkan. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan memanfaat berbagai media pendidikan seperti tape recorder, video, gambar, dll. Selamat mencoba. Semoga bermanfaat.

Sumber :  disarikan dari Buku Quantum Learning DePorter & Hernacki (2001)



 


 

0 komentar:

Copyright © 2012 Konseling Profita